3. Tentukan Content Pillar yang Relevan
Beberapa kategori content pillar yang bisa digunakan oleh UMKM antara lain:
- Edukatif – Memberikan informasi yang bermanfaat terkait produk atau industri kamu. Contoh:
- Cara memilih bahan terbaik untuk pakaian handmade
- Tips merawat produk skincare alami
- Inspiratif – Menampilkan kisah sukses atau perjalanan bisnis kamu. Contoh:
- Perjalanan bisnis dari nol hingga sukses
- Testimoni pelanggan yang merasa terbantu dengan produk kamu
- Promosi – Menawarkan produk atau layanan secara langsung. Contoh:
- Promo spesial untuk pelanggan baru
- Bundling produk dengan diskon menarik
- Hiburan – Konten yang menghibur dan meningkatkan engagement. Contoh:
- Meme terkait industri atau produk
- Quiz interaktif untuk audiens
- Behind the Scenes (BTS) – Menunjukkan proses di balik layar dari bisnis kamu. Contoh:
- Proses pembuatan produk handmade
- Kehidupan sehari-hari sebagai pemilik UMKM
4. Buat Kalender Konten
Setelah menentukan content pillar, buat kalender konten agar postingan lebih terstruktur. Misalnya:
- Senin: Tips edukatif
- Rabu: Kisah inspiratif pelanggan
- Jumat: Promosi produk
- Minggu: Behind the scenes
Gunakan alat seperti Trello, Notion, atau Google Calendar untuk mengatur jadwal konten agar tetap konsisten.
5. Evaluasi dan Optimasi
Pantau performa konten dengan melihat insight dari media sosial. Analisis metrik seperti:
- Jumlah likes, komentar, dan share
- Jumlah klik pada link
- Pertumbuhan followers
Dari hasil analisis ini, optimalkan strategi konten dengan menyesuaikan jenis konten yang paling disukai audiens.