Twitter baru saja mengumumkan 5,4 juta data pribadi penggunanya kemungkinan bocor setelah diserang bug keamanan. Data yang bocor itu berpotensi dimanfaatkan oleh penjahat siber, untuk kepentingannya sendiri.
58,3% dari total pengguna media sosial (68,9% dari total populasi) di Indonesia adalah pengguna Twitter, menurut laporan We are Social (Hootsuite). Untuk itu, dengan adanya kabar kebocoran ini, masyarakat Indonesia sangat rentan terhadap pencurian data di media sosial.
“Dengan jumlah populasi penduduk digital yang sangat besar serta infrastruktur keamanan siber yang belum maksimal, maka sangat mungkin bahwa Indonesia menjadi sasaran empuk bagi pelaku-pelaku kejahatan siber untuk mencuri dan mengambil keuntungan dari data-data pribadi masyarakat,” kata Pakar keamanan siber dan Presiden Direktur ITSEC Asia, Andri Hutama Putra, melalui siaran pers
Karena penetrasi internet dan pengguna media sosial yang tinggi di Indonesia, isu data pribadi ini menjadi krusial. Lebih lanjut, ITSEC memberikan 6 tips yang dapat dilakukan oleh masyarakat, untuk mengamankan data pribadinya di media sosial.
- Bedakan alamat email medsos dan perbankan
Jangan gunakan satu alamat email untuk semua kebutuhan digital, mulai dari perbankan, subscription, media sosial, dan lainnya. Ini akan berbahaya ketika alamat email diserang, sehingga oknum dapat dengan mudah mengakses seluruh data pribadi hanya dari satu alamat email yang sama.
- Ganti password secara berkala
Sebagian masyarakat pasti sudah memahami bahwa mengganti password secara berkala dapat mencegah serangan siber. Ini adalah salah satu cara paling ampuh dalam menjaga data pribadi agar tidak mudah dicuri.
- Jangan klik tautan mencurigakan
Tidak semua tautan yang diterima harus diklik. Kerap kali, tautan yang dikirim melalui email maupun SMS adalah bentuk serangan phising untuk meretas informasi pribadi. Untuk itu, cek ulang keabsahan tautan, seperti dari mana sumbernya atau hubungi lembaga yang diatasnamakan.
- Kenali fitur pengaman aplikasi
aplikasi media sosial saat ini memiliki berbagai fitur, seperti Two Factor Authentication (2FA), One Time Password (OTP), End-to-end encryption, setelan privasi, peringatan masuk akun, dan lainnya. Kenali dan aktifkan fitur-fitur tersebut untuk menambah keamanan saat bersosial media.
- Hati-hati menggunakan VPN
Pemblokiran aplikasi yang dilakukan Kominfo belakangan ini, meningkatkan penggunaan VPN (Virtual Private Network), sebagai cara alternatif membuka aplikasi tersebut. Tapi, perlu diingat bahwa beberappa VPN, terutama yang gratis, dapat mencuri data-data pribadi di perangkat. Hindari login akun media sosial dan perbankan ketika VPN aktif.
- Jangan bagikan data pribadi di media sosial
Masyarakat biasanya lupa menyensor data penting yang tertera di tiket pesawat atau passport ketika sedang update di media sosial. Hal ini dapat memicu kejahatan siber dari pencurian identitas atau informasi penting. Selain itu, hindari juga membagikan foto KTP, QR code, atau hal penting lainnya. (tek)