hazdo.web.d – Pernah tidak, kamu membuat video YouTube yang durasinya panjang—20 menit, 30 menit, bahkan lebih—lalu muncul komentar seperti:
“Bang, menit berapa pembahasannya?”
“Langsung ke intinya di menit berapa?”
“Videonya kepanjangan, males nonton full.”
Padahal, isi videomu berkualitas, informatif, dan niat dibuat.
Namun kenyataannya, penonton zaman sekarang ingin serba cepat dan tepat sasaran.
Di sinilah banyak creator YouTube kehilangan:
- Watch time
- Retensi penonton
- Bahkan calon subscriber baru
Masalah utamanya bukan di konten, tapi di cara menyajikan akses ke konten tersebut.
Pernah tidak, kamu membuat video YouTube yang durasinya panjang—20 menit, 30 menit, bahkan lebih—lalu muncul komentar seperti:
“Bang, menit berapa pembahasannya?”
“Langsung ke intinya di menit berapa?”
“Videonya kepanjangan, males nonton full.”
Padahal, isi videomu berkualitas, informatif, dan niat dibuat.
Namun kenyataannya, penonton zaman sekarang ingin serba cepat dan tepat sasaran.
Di sinilah banyak creator YouTube kehilangan:
- Watch time
- Retensi penonton
- Bahkan calon subscriber baru
Masalah utamanya bukan di konten, tapi di cara menyajikan akses ke konten tersebut.
